*NASIHAT-NASIHAT C. SNOUCK HURGRONJE SEMASA KEPEGAWAIANNYA KEPADA PEMERINTAH HINDIA BELANDA (1889–1936)*
Sebuah Komentar Pengantar pada Terbitan Ulang Berbahasa Indonesia dari Ambtelijke Adviezen van C. Snouck Hurgronje, edisi E. Gobée dan C. Adriaanse.
—
Unduhan Buku
Bagi Anda yang ingin mengetahui sejarah dari perspektif kolonial Belanda, termasuk peran Snouck Hurgronje dan para tokoh pribumi yang bersekutu dengan Belanda, buku terjemahan Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje ini dapat diunduh melalui tautan berikut:
Silahkan klik pada tulisan link berikut ini :
> Khusus untuk pembahasan mengenai Habib Utsman bin Yahya (Mufti yang diangkat oleh Belanda dan berperan sebagai sahabat kolonial serta musuh bagi kaum pribumi), silakan lihat Jilid 9.
—
Informasi Buku
Judul: Nasihat-nasihat C. Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889–1936
Penerbit: Jakarta: INIS (Indonesian-Netherlands Cooperation in Islamic Studies), 1990
Seri: Seri Khusus INIS, Jilid I
Tebal: LXXV, xviii, 155 halaman; 24,5 cm
ISBN: 979-8116-05-4
—
Tim Penyusun dan Penerjemah
Redaksi Ilmiah:
Zaini Muchtarom
Jacob Vredenbregt
E. van Donzel
Redaksi:
Jakarta: Ny. P.A. Iskandar Soeriawidjaja-Roring, Wiwin Triwinarti Wahyu, Ahmad Seadie
Leiden: Audrey Pieterse
Penerjemah: Sukarsi
—
Tentang Terbitan INIS
Buku ini diterbitkan sebagai bagian dari kerja sama antara:
Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, Departemen Agama RI
Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Asia Tenggara dan Oseania, Universitas Negeri Leiden, Belanda
Tujuan utama penerbitan ini adalah untuk mendistribusikan dokumen-dokumen penting dalam kajian Islam Indonesia, terutama dari masa kolonial.
—
Pengantar: Pentingnya Konteks dan Sumber Pelengkap
Edisi terjemahan ini adalah karya penting yang mengumpulkan nasihat-nasihat Snouck Hurgronje kepada Pemerintah Hindia Belanda. Namun, pengguna buku ini — baik versi Belanda maupun versi Indonesia — perlu menyadari bahwa karya ini memiliki keterbatasan dan tidak berdiri sendiri.
Snouck Hurgronje memang memberikan banyak kontribusi dalam bidang kajian Islam kolonial, namun pemahaman yang komprehensif memerlukan kajian sumber lain yang belum banyak dipublikasikan, baik di Indonesia maupun di Belanda.
Dalam pengantar ini, penulis menekankan pentingnya:
Mengkaji latar belakang Snouck secara mendalam
Mengulas keterlibatannya di Aceh dan interaksinya dengan tokoh-tokoh pribumi
Memahami peran tokoh seperti Haji Hasan Mustapa (ulama Sunda) dan Sayyid Utsman (Mufti Arab pro-Belanda)
—
Tentang Snouck Hurgronje dan Karyanya
Snouck masuk ke Mekah pada tahun 1884 setelah berpura-pura masuk Islam. Selama tinggal di Hindia Belanda (1889–1906), ia menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim untuk mendekati masyarakat pribumi. Nasihat-nasihatnya kepada pemerintah kolonial merupakan hasil dari kedekatannya itu.
Penjelasan lebih lanjut mengenai biografi dan misinya dapat ditemukan dalam buku:
“Snouck Hurgronje en de Islam” (1988) — yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Girimukti Pasaka.
—
Ruang Lingkup Nasihat
Edisi Gobée ini mencakup nasihat dari tahun 1889 hingga 1936 — masa resmi pengangkatan Snouck sebagai penasihat untuk Pemerintah Pusat di Batavia dan kemudian Pemerintah Agung di Den Haag.
Namun, masa-masa sebelum 1889, seperti pengalamannya di tanah Arab dan interaksinya dengan tokoh Indonesia seperti Raden Abu Bakar Djajadiningrat di Jeddah, sangat berpengaruh terhadap pandangan dan strategi kolonialnya. Informasi-informasi tersebut turut memperkaya arsip pribadinya dan perlu dijadikan bahan pelengkap dalam menilai validitas nasihat-nasihatnya.
Orang ini yang membawa imigran Yaman yang di Indonesia mengaku cucu nabi Muhammad SAW, nama aslinya: Snouck Hurgronje , LALU GANTI NAMA ABDUL GHOFUR dan mengaku HABIB PUTIH.