*Penyimpangan Syariat dalam Ajaran Klan Ba’alwi: Dalih Spiritual untuk Menentang Hukum Islam:meremas payudara perempuan bukan istri*
Islam adalah agama yang menegakkan moralitas, kesucian akhlak, serta menjunjung tinggi syariat yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Setiap bentuk penyimpangan yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah harus ditolak dan diwaspadai oleh umat Islam.
Namun, dalam sejarahnya, ada kelompok-kelompok tertentu yang mengklaim memiliki otoritas spiritual dengan mengatasnamakan “keturunan Nabi Muhammad SAW,” padahal ajaran dan perilaku mereka bertentangan secara nyata dengan ajaran Islam. Salah satu kelompok tersebut adalah klan Ba’alwi, yang dalam beberapa ajarannya terbukti menentang syariat Islam secara terang-terangan.
Salah satu bukti nyata dari penyimpangan mereka dapat ditemukan dalam kitab Kunuzus Sa’adah halaman 237, yang mencatat tindakan tidak bermoral Habib Ahmad bin Ali Al-Habsyi yang melakukan pelecehan terhadap wanita dengan dalih spiritual.
*Inhirof Lis Syari’ah: Menentang Syariat dengan Dalih “Spiritual”*
1. Kutipan Kitab Kunuzus Sa’adah Halaman 237
Dalam kitab Kunuzus Sa’adah, disebutkan ajaran yang sangat bertentangan dengan Islam, yaitu:
> “Dan telah menceritakan bahwa Al-Habib Ahmad tersebut ketika melihat seorang perempuan di jalan langsung meremas payudaranya si perempuan, dan hikmahnya dalam perbuatan tersebut bahwasanya hal demikian itu bisa mengeluarkan syahwat zina dari si perempuan tersebut.”
Narasi ini sungguh mencengangkan, karena bertolak belakang dengan nilai-nilai Islam yang memerintahkan umatnya untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri. Ada beberapa alasan utama mengapa ajaran ini sangat sesat dan tidak bisa diterima dalam Islam.
2. Bertentangan dengan Syariat Islam
Dalam Islam, menjaga pandangan dan kehormatan wanita adalah perintah Allah SWT yang tegas. Firman Allah dalam Al-Qur’an:
> “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nur: 30)
Tindakan meremas payudara seorang wanita bukan hanya bertentangan dengan syariat, tetapi juga merupakan bentuk pelecehan seksual. Bahkan dalam Islam, menyentuh wanita non-mahram saja diharamkan, apalagi melakukan pelecehan dengan alasan “mengeluarkan syahwat zina.”
3. Tidak Ada Dalil dalam Al-Qur’an dan Hadis yang Membenarkan Perbuatan Tersebut
Tidak ada satu pun ayat dalam Al-Qur’an maupun hadis sahih yang membenarkan tindakan seperti ini. Sebaliknya, Rasulullah SAW melarang keras segala bentuk perbuatan yang mendekati zina, termasuk sentuhan yang tidak diperbolehkan.
Rasulullah SAW bersabda:
> “Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi anak Adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah berbicara, zina hati adalah menginginkan, dan zina kemaluan adalah melakukan.” (HR. Muslim)
Bagaimana mungkin seseorang yang mengaku “habib” bisa melakukan tindakan yang bertentangan dengan akhlak Rasulullah SAW?
4. Membuka Pintu Kebohongan dan Penyesatan Umat
Kelompok-kelompok yang ingin mempertahankan otoritasnya sering kali menciptakan narasi bahwa mereka memiliki karamah atau ilmu khusus, sehingga mereka bisa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat tanpa dianggap bersalah.
Ini adalah strategi Tasawuf Palsu yang sering digunakan oleh kelompok tertentu untuk menipu umat Islam. Tindakan seperti ini bukanlah bagian dari tasawuf yang benar, tetapi bentuk penyalahgunaan agama untuk kepentingan hawa nafsu dan dominasi sosial.
5. Menghina Kehormatan Ahlul Bait yang Sejati
Klan Ba’alwi mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, tetapi ajaran dan perilaku mereka bertentangan dengan akhlak Nabi dan Ahlul Bait sejati. Ahlul Bait yang asli, seperti Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain, dikenal dengan kesucian akhlak dan keteguhan dalam menjalankan syariat Islam, bukan dengan perbuatan yang menjijikkan dan melanggar syariat.
Klaim klan Ba’alwi sebagai Ahlul Bait tidak sah secara sejarah maupun genetika, dan ajaran mereka yang menyimpang ini semakin menunjukkan bahwa mereka bukan keturunan Nabi yang sesungguhnya. Jika mereka benar-benar keturunan Nabi, mereka seharusnya mencontoh akhlak Nabi, bukan menodai ajaran Islam dengan perbuatan yang tidak bermoral.
*Kesimpulan: Klan Ba’alwi Telah Menyimpang dari Islam*
Berdasarkan fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa:
✅ Ajaran dalam kitab Kunuzus Sa’adah halaman 237 adalah bentuk penyimpangan syariat Islam yang sangat jelas.
✅ Tidak ada dalil dalam Al-Qur’an atau hadis yang membenarkan pelecehan seksual dengan alasan “menghilangkan syahwat zina.”
✅ Klan Ba’alwi telah menyimpang dengan mengajarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan Islam dan mempertahankan narasi spiritual yang menyesatkan.
✅ Mereka bukan Ahlul Bait karena ajaran dan akhlak mereka bertentangan dengan nilai-nilai luhur Rasulullah SAW.
*Ajakan untuk Umat Islam*
Umat Islam harus cerdas dan kritis dalam menerima ajaran dari seseorang yang mengaku “habib” atau “sayyid.” Jangan mudah tertipu dengan gelar tanpa melihat ajaran dan akhlaknya. Islam adalah agama yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, bukan sekadar klaim nasab yang tanpa bukti.
Mari kita lindungi Islam dari penyimpangan dan pemalsuan sejarah, agar umat tidak tersesat oleh ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang sejati. Kebenaran harus ditegakkan, dan kebatilan harus dilawan!
Berikut screenshot Kitab: