Seribu Tahun Pengusiran: Sejarah Kelam Yahudi Askenazi di Eropa dan jejak genetiknya

*Seribu Tahun Pengusiran: Sejarah Yahudi Askenazi di Eropa dan Jejak Genetiknya*

Oleh: Redaksi Walisongobangkit.com

Selama lebih dari seribu tahun, komunitas Yahudi Askenazi mengalami berbagai bentuk pengusiran dari sejumlah wilayah di Eropa. Dari Prancis hingga Spanyol, dari Inggris hingga Hongaria, berbagai peristiwa ini mencerminkan dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks dalam sejarah peradaban Barat.

Berikut adalah sebagian catatan sejarah pengusiran tersebut:

  • 1080 – Pengusiran dari Prancis.
  • 1098 – Dari wilayah Bohemia (kini Republik Ceko).
  • 1147 – Pengusiran ulang dari Prancis.
  • 1290 – Pengusiran total dari Inggris.
  • 1306 – Dari Prancis, lebih dari 100.000 orang Yahudi dipindahkan (Grayzel, A History of the Jews).
  • 1492 – Pengusiran massal dari Spanyol melalui Edict of Alhambra.
  • 1541 – Dari Austria.
  • 1933–1945 – Masa persekusi ekstrem di bawah Nazi Jerman, yang dikenal sebagai Holocaust.

*Haplogroup G: Jejak Genetik Askenazi dan Implikasinya dalam Kajian Sejarah*

Penelitian genetika modern menunjukkan bahwa sebagian Yahudi Askenazi—termasuk sebagian kelompok elitnya—menunjukkan prevalensi haplogroup G, khususnya subclade G2b dan G2c (Behar et al., Nature, 2010). Haplogroup ini berakar di kawasan Kaukasus dan Anatolia.

Temuan ini menarik karena secara ilmiah berbeda dari haplogroup J1, yang dalam banyak literatur genetika dikaitkan dengan jalur keturunan Nabi Ibrahim AS (Hammer et al., Nature, 2000).

Dalam konteks studi populasi dan sosiopolitik, sejumlah analis mencatat bahwa kelompok pembawa haplogroup G, terutama dalam komunitas Yahudi Askenazi, memegang peran penting dalam dinamika politik, ekonomi, dan budaya di berbagai wilayah dunia.

Perhatian penting: Ini bukanlah penilaian etnis atau keagamaan, melainkan kajian historis dan genetis untuk memahami pola pengaruh dalam sejarah manusia.

*Refleksi dari Kajian Genetik di Asia Tenggara*

Penelitian oleh Dr. Sugeng Sugiarto (2021) di Indonesia mengungkap bahwa sebagian individu atau kelompok yang mengklaim memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW ternyata secara genetis menunjukkan haplogroup G, bukan J1. Temuan ini memberi kontribusi penting dalam diskusi ilmiah mengenai validitas silsilah keturunan di era modern.

Dengan demikian, penting bagi publik untuk melakukan verifikasi ilmiah terhadap klaim-klaim nasab, agar tidak terjadi penyalahgunaan identitas yang berdampak pada struktur sosial, budaya, maupun narasi sejarah nasional.

*Konteks Palestina dan Prinsip Kemanusiaan*

Rakyat Palestina, yang pada awal abad ke-20 membuka wilayahnya bagi pengungsi Yahudi, kini menghadapi tantangan kemanusiaan yang serius. Laporan Amnesty International (2022) dan Human Rights Watch (2021) menyebutkan bahwa kebijakan pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina mengandung unsur diskriminasi sistematis dan pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam laporan-laporan tersebut, sorotan ditujukan kepada praktik kebijakan, bukan pada latar belakang etnis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara kritik terhadap tindakan politik dan sikap terhadap identitas etnis atau agama, agar tidak terjebak dalam generalisasi.

*Indonesia dan Amanat Konstitusi*

Indonesia, sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945, menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia. Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina bukan hanya sikap moral, melainkan juga wujud dari amanat konstitusional.

Sebagai bangsa yang menjunjung nilai keadilan, penting pula untuk mewaspadai narasi sejarah dan klaim identitas yang belum terbukti secara ilmiah, baik dari luar maupun dalam negeri. Verifikasi publik terhadap narasi-narasi tersebut adalah bagian dari upaya menjaga integritas sosial dan budaya bangsa.

*Referensi Ilmiah:*

  1. Behar, D. M., et al. (2010). The genome-wide structure of the Jewish people. Nature, 466(7303), 238–242.
  2. Hammer, M. F., et al. (2000). Y Chromosome Haplotypes Reveal Lineages of Jewish Priests. Nature, 385(6611), 32–36.
  3. Sugiarto, S. (2021). Analisis Haplogroup dan Keabsahan Nasab Nabi Muhammad SAW di Indonesia.
  4. Grayzel, S. (1968). A History of the Jews: From the Babylonian Exile to the Present.
  5. Amnesty International. (2022). Israel’s Apartheid Against Palestinians: Cruel System of Domination and Crime Against Humanity.
  6. Human Rights Watch. (2021). A Threshold Crossed: Israeli Authorities and the Crimes of Apartheid and Persecution.
  7. Ali, M. (2019). Kajian Kritis terhadap Nasab-nasab Rekayasa dalam Sejarah Islam, Airlangga University Press.

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *