Tentara Hizbullah Indonesia Dalam Sejarah Kemerdekaan RI : Anggotanya TIDAK ADA HABAIB

Fakta sejarah menunjukkan bahwa Laskar Hisbulloh adalah pasukan yang bertempur mati-matian melawan kolonialisme penjajahan Belanda, Anggota pasukannya adalah para santri dan pengikut para Kyai, tidak ada satupun bani ba’alawi atau para habaib yang tergabung didalamnya.

Tentara Hizbullah merupakan laskar rakyat dan para santri pada masa perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, Mereka terdiri dari para Kyai. Pemuda Islam dan para santri dari seluruh pelosok negri.

Menjelang kemerdekaan, Indonesia telah mengalami gejolak untuk melepaskan diri dari penjajahan, di awal-awal 1945, mulailah dibuka pelatihan Tentara Hisbullah. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang ketika itu di Nahkodai oleh KH Hasyim Asy’ari.

Laskar Hizbullah ini merupakan saksi sejarah dimana pesantren-pesantren dan para santrinya memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, mereka tidak hanya belajar kitab-kitab kuning saja, tetapi juga sangat mencintai Negara Indonesia yang selalu siap untuk melawan penjajah.

Pada masa penjajahan Belanda, keberadaan mereka masih terpinggirkan dan bahkan cenderung belum diakui, lalu jepang melihat keberadaan mereka, melihat posisi strategis mereka dan mulai memberikan janji-janji manis kemerdekaan tersebut.

Pelatihan Laskar Hizbullah pertama kali di lakukan di Cibarusah Bekasi.pada 28 Februari 1945 itu diikuti oleh sekitar lima ratus pemuda dan santri, Setiap Pesantren se-Jawa dan Madura mengirim lima orang utusan untuk mengikuti pelatihan.

Pertanyaannya, Kenapa pelatihan Laskar Hizbullah waktu iti tidak dilaksanakan di Jawa Timur? Salah alasannya adalah, karena lokasi Cibarusah yang strategis dan dekat dengan pusat Pemerintahan militer Jepang.

Selain itu juga di Cibarusah tersebut ada KH Raden Ma’mun Nawawi atau yang akrab dipanggil Mama Cibigo (Cibigo adalah nama kampung di Cibarusah) yang secara emosional dekat dengan KH Hasyim Asy’ari. KH Raden Ma’mun Nawawi merupakan santri dari Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. yang diasuh langsung oleh KH Hasyim Asy’ari. pada 1936. Ia jugamerupakan teman sejawat dari KH Wahid Hasyim putra Pendiri Nahdlatul Ulama.
Disebutkan bahwa pada pelatihan Laskar Hizbullah, KH RadenMa’mun ditugaskan langsung oleh KH Hasyim Asy’ari untuk melakukan pembinaan mental dan menempa spirit perjuangan para Tentara Hizbullah.

Para calon pejuang kemerdekaan itu bersiap mengikuti upacara pembukaan latihan Laskar Hizbullah di kampung Cibogo, Cibarusah Bekasi, Pada pembukaan peatihan tersebut, dihadiri Ketua Muda Masyumi KH Wahid Hasyim yang salah satu penggagas pembentukan Tentara Hizbullah itu.

Ide membentuk Tentara Hizbullah ini mencuat kala Jepang mengubah strategi setelah terdesak oleh pasukan sekutu, Sebelumnya Perdana Menteri Kuniaki Koiso pada September 1944 mengobral janji termasuk memberi kemerdekaan, Karenanya Laskar Hizbullah merupakan gabungan keinginan pemerintah Jepang dan Ulama ketika itu.

Seiring berjalannya waktu, desakan mulai datang dari para tokoh-tokoh muslim untuk menagih Janji-janji Jepang memerdekakan Indonesia, Laskar Hizbullah pun berubah haluan dan tidak lagi bekerja sama untuk Jepang melainkan untuk kemerdekaan Tanah Air, Republik Indonesia.

Dalam pelatihan Laskar Hisbullah tidak hanya berlatih soal perang, pada malam harinya mereka juga mengaji dengan para Ulama dan KH Mustafa Kamil Jawa Barat.dan juga belajar soal bahan peledak kepada KH Abdul Halim.

Kemudian setelah Latihan selama tiga bulan, pada bulan Mei 1945 dan seluruh Pasukan Laskar atau Tentara Hizbullah diminta kembali ke masing-masing pesantren atau kedaerah asal yang juga mendapatkan tugas untuk merekrut lebih banyak lagi pasukan Laskar Hizbullah. dan membuat pelatihan serupa, mereka juga ditugaskan untuk melatih milisi didaerah asal yang beranggotakan para santri dan pemuda.

Tidak butuh waktu lama, Laskar Hizbullah berkembang sangat pesat, dengan diketuai oleh KH Zainul Arifin, dalam waktu yang singkat, Psukan Hizbullah menjadi kekuatan baru umat Islam dan bangsa Indonesia, Misi mereka adalah mengusir penjajah dan memerdekakan Tanah Air.

Di Surabaya misalnya, yang kemudian terjadi perang pada 10 November 1945 merupakan daerah yang paling banyak alumni pelatihan Laskar Hizbullah dari Cibarusah.

Salah satu perang yang cukup monumental dalam sejarah Indonesia dan Laskar Hizbullah adalah ketika meletusnya Pertempuran Ambarawa. pada 21 November 1945, sekutu yang tengah terdesak akibat serangan pasukan yang dipimpin Jendral Soedirman, bergerak menuju Semarang.

Pasukan sekutu pun membuat onar di Ambarawadan akhirnya memantik peperangan besar di sana, tak pelak hal itu memncing lahirnya solidaritas dari berbagai tempat, termasuk dari Yogyakarta, yang juga telah membentuk Pasukan Hizbullah.

Pasukan Laskar Hizbullah bersama dengan pasukan Tentara Rakyat (TKR) dan juga dengan laskar-laskar lainnya bergerak serentak menuju Ambarawa dan mengepung kota tersebut, Hizbullah Yogyakarta mengirim Batalyon Bachron Edrees, yang ditempatkan di bagian barat Amabarawa, tepatnya di Desa Jambu dan Banyubiru.

Sedangkan disisi selatan Ambarawa, terdapat pasukan dari Surakarta dan Salatiga. Di sisi utara telah siap pasukan dari Kedu dan Ambarawa sendiri. Kemudian dari Timur telah mengepung juga pasukan dari Divisi IV Badan Keamanan Rakyat Salatiga. dalam pertempuran itu, Pasukan Pejuang Indonesia memang telah berhasil mendesak sekutu menuju Semarang. Namun hal itu memang harus dibayar dengan jatuhnya korban jiwa. termasuk dari Pasukan Hizbullah.

Ketika sekutu mundur dan dikepung di Semaranf, tepatnya didaerah Mranggen, Laskar Hizbullah segera bergerak, dalam pengepungan di daerah Semarang, dikirim pasukan Hizbullah Batalyon Basuni yang berasal dari Yogyakarta.

Dalam pertempuran di Semarang, sekitar 17 anggota Pasukan Laskar Hizbullah telah gugur, Termasuk Komandan Laskar. Yaitu Khudhori, yang menjenguk ajal setelah ditembak dan ditusuk bayonet.

Laskar Hizbullah merupakan bagian yang tidak bisa di pisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa silam, Kendati demikian peran dan sumbangsihnya masih luput dalam pembahasan sejarah.

Penulis. Miftakhul Khoiri
Sumber, Dari beberapa buku sejarah kemerdekaan dan dalam Buku Peranan KH Raden Ma’mun Nawawi dan Laskar Hizbullah. karya Ahmad Djaelani.

Sumber tulisan: https://wartanusantara.net/2023/08/13/tentara-hizbullah-indonesia-dalam-sejarah-kemerdekaan-ri/




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *