Orang berilmu yang tidak mempunyai garis nasab kepada Rasulullah SAW martabatnya lebih unggul 60 derajat dibandingkan orang yang tidak berilmu (orang yang bodoh) yang mempunyai garis nasab kepada Rasulullah SAW
Pernyataan di atas diperjelas oleh Syeikh Nawawi al-Bantani di dalam kitab karyanya yang bernama شرح مراقي العبودية, halaman 150, cetakan دار الکتب الإسلامية, Kalibata, Jakarta Selatan sebagai berikut:
*و قد أفاد بعضهم أنّ من إنتسب الی رسول الله صلی الله عليه و سلم ، و هو من أولاد سيدنا الحسن او الحسين، و هو غير عالم يفوق علی غيره ممن يساويه فی الرتبة بستين درجة , و أنّ العالم الذي لم ينسب اليه صلی الله عليه و سلم يفوق علی غير العالم ممن إنتسب اليه صلی الله عليه و سلم بستين درجة*.
Artinya:
————-
Dan sebagian ulama memberikan faidah bahwa siapa saja yang memiliki hubungan nasab kepada Rasulullah SAW dan ia termasuk keturunan dari Sayyidina Al-Hasan atau Sayyidina Al-Husain, dan ia bukan seorang ‘alim (orang bodoh), maka ia mengungguli atas orang lain dari orang-orang yang sebanding dengannya dalam derajat (sebagai orang bodoh) dengan perbandingan 60 derajat, dan bahwa orang ‘alim (orang berilmu) yang tidak memiliki hubungan nasab kepada Rasulullah SAW maka ia mengungguli atas orang yang tidak ‘alim (orang bodoh) dari orang-orang yang memiliki hubungan nasab dengan Rasulullah SAW dengan perbandingan 60 derajat.
CATATAN:
—————–
1. Wali Songo dan dzurriyah-dzurriyah mereka masih mempunyai hubungan nasab kepada Rasulullah SAW.
2. Islam itu ajarannya tinggi dan luhur, karena dibangun atas 3 perkara, yaitu: Iman, ilmu, dan taqwa (termasuk akhlak mulia).
* KH Thobary Syadzily LD PBNU