โAda kecukupan di dunia untuk kebutuhan manusia tetapi tidak untuk keserakahan manusia.โ
(Mahatma Gandhi)
DOKTRIN DAN PENGABURAN SEJARAH
Sudah menjadi konsumsi publik di media sosial, begitu banyak bertebaran narasi sesat seperti ini:
โJangan memasang lukisan Walisongo karena itu fiktif, tapi pasanglah foto para waliyullah dari Habaib saja yang jelas orangnya !โ
โZiarah Walisongo bisa maksiat, karena laki-laki dan perempuan bercampur dengan yang bukan muhrimnya !โ
โWalisongo itu dari golongan kami Habaib, dan beruntunglah kalian karena kami mau datang berdakwah ke Nusantara, kalau tidak kalian sudah menyembah pohon !โ
โWalisongo itu terputus nasabnya, karena tidak jelas garis nasab laki-lakinya sampai sekarang !โ
Bahkan ada yang sangat ekstrem, โWalisongo itu nasabnya tidak jelas, karena di Hadramaut tidak tercatat, yang ada hanya sampai Abdul Malik Azmatkhan saja yang di India !โ
Dan begitulah kurang lebihnya, kalimat-kalimat yang bertebaran di mimbar-mimbar Habaib Imigran Yaman atau yang lebih dikenal sebagai Klan Baโalwi bin Ubaidillah. Rangkaian kalimat-kalimat destruktif dan sekaligus lucu namun menyesatkan.
Begitu massifnya Klan Habaib Baโalwi Yaman ingin menancapkan pengaruhnya di Nusantara, sehingga semua akal bulus dilakukan. Sebagaimana pernah diulas dalam tulisan lain (https://qbadindo.com/2023/02/03/membongkar-strategi-habib-baalawi-yaman-dalam-kooptasi-dan-hegemoni-umat-islam-di-nusantara/).
Namun kali ini penulis akan menyoroti terkait Klan Habaib Baโalwi dalam membegal sejarah dan pengaruh dari WALISONGO.
Seperti diketahui, Walisongo di Jawa adalah sebuah nama entitas masyhur dari para ulama penyebar agama Islam, yang dianggap berhasil berdakwah dengan cara yang damai dan menghormati kebudayaan lokal di Nusantara. Sehingga mampu mengambil hati masyarakat di era kekisruhan perang saudara Imperium Majapahit, sekaligus transisi bangkitnya Kesultanan Demak sebagai pewarisnya (baca : Atlas Walisongo, Agus Sunyoto). Pengaruh yang kuat dan melegenda itu, berlanjut melalui keturunannya maupun murid-murid dari Walisongo (para Wali Sembilan). Yang mampu mendirikan ratusan ribu Pesantren dan puluhan Kerajaan/Kesultanan di seantero Nusantara. Mereka membaur saling kawin-mawin tanpa membedakan ras & suku, sehingga terjalin tatanan yang luhur sebagaimana nilai-nilai bangsa kita yang lestari hingga kini. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu jua. Kini, Indonesia sendiri menjadi negara muslim terbesar di dunia.
Namun harmoni tersebut hancur manakala terjadi pertikaian saudara dalam ranah politik kekuasaan yang diperparah dengan kedatangan bangsa asing Penjajah. Dimana mereka menerapkan Devide et Impera, politik adu domba dan Segregasi Kelas, atau politik rasis pembagian kasta. Etnik Kolonial jelas menjadi warga kelas atas, dan pribumi menjadi kelas paling bawah. Sementara ada warga kelas menengah, siapakah mereka? Yaitu warga asing non pribumi, baik yang sudah lama ada di Nusantara maupun yang sengaja didatangkan untuk menjadi antek-antek Kolonial. Dan diantara semua antek tersebut ada sekelompok imigran yang paling berbahaya. Yaitu Klan Baโalwi Yaman, karena tidak saja mengusung rasisme tapi juga pengakuan sepihak sebagai Keturunan Nabi SAW. Dan di masa silam jejak mereka tak terbantahkan keberpihakannya kepada Kolonial Belanda. Sementara di masa sekarang mencoba merampok sejarah leluhur Nusantara, termasuk SEJARAH WALISONGO itu sendiri.
Sumber tulisan : https://rminubanten.or.id/ikonoklasme-habaib-dan-yahudi-khazar-sejarah-kelam-imigran-sesat/