MENGUNGKAP FAKTA SEJARAH: MELURUSKAN KLAIM KLAN BA’ALWI TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA
Belakangan ini muncul narasi bahwa keluarga habib klan Ba’alwi memainkan peran penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Namun ketika diuji dengan fakta sejarah, klaim tersebut tidak berdasar dan bertentangan dengan sumber sejarah yang sahih. Berikut sejumlah klaim yang mereka sebarkan – dan fakta sejarah untuk membantahnya secara terang.
1️⃣ KLAIM: Tanggal Proklamasi Kemerdekaan ditentukan oleh Habib Ali Al-Habsyi.
✅ FAKTA: Tanggal 17 Agustus dipilih setelah adanya fatwa KH Hasyim Asy’ari yang menyatakan bahwa membela tanah air dari penjajah adalah wajib secara agama (Alfian – Perkembangan Pemikiran Politik Islam, 1990).
2️⃣ KLAIM: A.R. Baswedan adalah tokoh utama perumus kemerdekaan.
✅ FAKTA: A.R. Baswedan hanya anggota biasa BPUPKI, bukan anggota Panitia 9, Panitia 8, atau tim perumus teks proklamasi (Ricklefs – A History of Modern Indonesia since c.1200, 2001).
3️⃣ KLAIM: Lagu kebangsaan merupakan karya Habib Husein Muthohar.
✅ FAKTA: Lagu kebangsaan Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman. Habib Husein Muthohar hanya menciptakan lagu Syukur dan Hari Merdeka, dan bahkan asal-usul genealoginya sebagai Ba’alwi masih dipertanyakan (Sartono – Sejarah Nasional Indonesia, 1993; Azyumardi Azra – Genealogi Intelektual Muslim Nusantara, 2012).
4️⃣ KLAIM: Bendera merah putih berasal dari gagasan Habib Idrus Al-Jufri.
✅ FAKTA: Pengibaran dan penetapannya dilakukan oleh para pemuda Indonesia pada Kongres Pemuda II tahun 1928 (Taufik Abdullah – Indonesia dalam Arus Sejarah, 2012).
5️⃣ KLAIM: Lambang negara Garuda Pancasila dirancang oleh tokoh Ba’alwi (Sultan Hamid II).
✅ FAKTA: Sultan Hamid II hanya bertindak sebagai koordinator acara kenegaraan, sedangkan bentuk akhir lambang diputuskan langsung oleh Soekarno – Hatta (A.M. Hendropriyono – Sultan Hamid dan Polemik Lambang Negara, 2020; Djoko Suryo – Catatan Historis Pergerakan Bangsa, 2018).
6️⃣ KLAIM: Habib Ahmad Assegaf adalah tokoh besar dalam proses kemerdekaan.
✅ FAKTA: Ia dikenal di bidang sastra, bukan dalam perjuangan kemerdekaan. Namanya tidak tercatat dalam literatur sejarah perjuangan nasional (Alfian – Pergerakan Nasional Indonesia, 1987).
7️⃣ KLAIM: Habib Asad Shahab adalah wartawan utama penyampai berita proklamasi.
✅ FAKTA: Penyiar proklamasi yang paling dikenal adalah Ronodipuro, Adam Malik, dan Teuku Mohammad Hasan (Rosihan Anwar – Sejarah Kecil Indonesia, 2004).
8️⃣ KLAIM: Proklamasi dibacakan di rumah Syekh Faraj Martak.
✅ FAKTA: Proklamasi dibacakan di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56. Rumah Syekh Faraj hanya digunakan untuk menampung warga yang datang karena berada di sebelahnya (Bambang Sulistyo – Detik-Detik Proklamasi, 2014).
9️⃣ KLAIM: Pandu Arab (Habib Husein Shihab) berperan besar dalam penggalangan semangat revolusi.
✅ FAKTA: Pandu Arab tidak mempunyai pengaruh berarti dalam gerakan kebangsaan. Yang berpengaruh adalah Hizbul Wathan, Pandu Ansor, dan Pandu Padvinder (Yudi Latief – Intelegensia Muslim dan Kuasa, 2011).
🔟 KLAIM: Abdullah bin Husain adalah tokoh logistik utama dalam Perang Aceh.
✅ FAKTA: Ia mungkin pernah membantu, namun tidak tercatat sebagai tokoh kunci. Tokoh utama perang Aceh adalah Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Tengku Chik di Tiro (Anthony Reid – The Contest for North Sumatra, 1975).
Fakta Besar yang Tidak Dapat Dibantah
Klan Ba’alwi adalah imigran asal Yaman yang baru datang secara signifikan ke Nusantara pada abad ke-18 dan 19, setelah VOC menguasai jalur perdagangan. Mereka ditempatkan dalam struktur kolonial sebagai Kapitan Arab dan Mufti Pemerintah Belanda, bukan sebagai pejuang kemerdekaan (Huub de Jonge – Arab Communities in Indonesia 1800–1940, 2012).
Dalam catatan sejarah, tidak satu pun dari tokoh mereka yang gugur dalam Perang Diponegoro, Perang Aceh, Perang Padri, peristiwa 10 November Surabaya, maupun Serangan Umum 1 Maret.
Belanda boleh saja sudah pulang ke negerinya. Tetapi narasi para antek yang dahulu berdiri di pihak penjajah kini mulai tumbuh sebagai pahlawan kesiangan.
Sejarah bangsa ini tidak boleh dicuri.
Maling sejarah harus dibuka kedoknya — agar mereka malu mengulang klaim-klaim sesat di masa depan.
MERDEKA!
Mereka yang dulu merupakan antek Belanda, sekarang ingin menjadi pahlawan kesiangan.
Sumber informasi bahwa para habib yaman klan baalawi merupakan antek belanda:
- https://www.walisongobangkit.com/penghianatan-habib-asal-yaman-klan-baalawiy-habib-utsman-bin-yahya-terhadap-perjuangan-pribumi-melawan-penjajah-belanda/
- https://www.walisongobangkit.com/data-fakta-sejarah-surat-habib-utsman-bin-yahya-mufti-betawi-yang-diangkat-disyahkan-oleh-belanda-pada-snouck-hourgronje/
- https://www.walisongobangkit.com/fakta-sejarah-imigran-yaman-habib-indonesia-menjadi-abdi-penjajah-belanda/
- https://www.walisongobangkit.com/fakta-sejarahhadapi-perlawanan-pribumi-nusantara-belanda-datangkan-imigran-yaman/
- https://www.walisongobangkit.com/sejarah-habib-yaman-klan-balawiy-merupakan-antek-belanda-dan-penghianat-bangsa-indonesia/
Belandanya sudah kalah dan kembali ke asalnya, anteknya yang masih tersisa masih jadi duri setelah Indonesia merdeka !!!
Maling sejarah harus ditelanjangi sampai mereka malu untuk melakukan klaim sesat lagi.
MERDEKAAA !!!
Berharap ajaran yang menyesatkan dapat segera dikoreksi oléh MUI.
Apakah MUI tidak berwenang mengoreksi dan membatalkan nya.
Semoga segera tuntas dan para Muhibbin menyadarinya..