Mencintai Negeri Adalah Bagian dari Iman: Hentikan Penyebutan Indonesia sebagai Negeri Konoha

*Mencintai Negeri Adalah Bagian dari Iman: Hentikan Penyebutan Indonesia sebagai Negeri Konoha*

Fenomena sebutan “Konoha” yang disematkan pada Indonesia semakin marak di media sosial. Mulai dari sekadar guyonan hingga sebutan serius, istilah ini menjadi tren di kalangan tertentu. Namun, sebagai umat Islam yang baik dan sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kita harus memahami bahwa menyebut negeri sendiri dengan istilah negeri fiksi seperti Konoha bukanlah hal yang pantas.

 

*Cinta Negeri dalam Pandangan Islam*

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mencintai negeri tempat tinggalnya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, Rasulullah SAW saat hendak hijrah dari Makkah ke Madinah bersabda:

“Betapa indahnya engkau (wahai Makkah), betapa aku mencintaimu. Jika bukan karena kaumku mengusirku, niscaya aku tidak akan meninggalkanmu.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa mencintai tanah kelahiran adalah fitrah manusia. Rasulullah SAW sendiri memiliki kecintaan mendalam terhadap Makkah, meskipun beliau harus hijrah karena kondisi yang tidak memungkinkan. Hal ini menjadi bukti bahwa rasa cinta terhadap negeri bukan hanya sesuatu yang wajar, tetapi juga dianjurkan dalam Islam.

 

*Pendapat Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah tentang Cinta Negeri*

Para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah (ASWAJA) juga menegaskan bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin menyatakan bahwa manusia secara fitrah mencintai tempat di mana ia lahir dan dibesarkan.

Begitu pula Imam Abu Manshur Al-Maturidi menjelaskan bahwa menjaga keamanan dan kehormatan suatu negeri adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Negara yang aman dan damai akan menjadi tempat berkembangnya agama dan ilmu pengetahuan.

 

*Mengapa Penyebutan “Konoha” Tidak Pantas?*

Menyebut Indonesia sebagai “Konoha” adalah bentuk pelecehan terhadap negeri ini. Konoha adalah desa fiksi dalam serial anime Naruto, yang berada dalam dunia khayalan dengan sistem kepemimpinan yang berbeda dari realitas negara berdaulat seperti Indonesia. Indonesia bukanlah negeri fiksi, tetapi sebuah negara yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata para pahlawan.

Secara geografis, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, bukan “desa tersembunyi” seperti yang digambarkan dalam Konoha. Indonesia memiliki sejarah panjang, kebudayaan yang kaya, dan peran strategis di kancah internasional. Oleh karena itu, menyamakan negeri ini dengan sebuah desa fiksi adalah bentuk penghinaan terhadap jati diri bangsa.

 

*Hargailah Perjuangan Para Pahlawan*

Indonesia adalah negeri yang diperjuangkan dengan darah dan pengorbanan. Jutaan rakyat Nusantara telah gugur melawan penjajah demi kemerdekaan negeri ini. Para pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, Jenderal Sudirman, dan banyak lagi telah mengorbankan segalanya agar Indonesia bisa berdiri sebagai negara merdeka.

Maka, bagaimana mungkin kita dengan ringan menyamakan negeri ini dengan negeri fiksi? Bukankah ini merendahkan perjuangan mereka yang telah mengorbankan nyawa untuk negeri ini?

 

*Indonesia Adalah Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur*

Islam mengajarkan bahwa negeri yang baik adalah negeri yang makmur dan diridai oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“(Negerimu) adalah negeri yang baik dan Tuhan yang Maha Pengampun.” (QS. Saba: 15)

Indonesia memiliki segala potensi untuk menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Dengan sumber daya alam yang melimpah, keberagaman budaya yang kaya, serta masyarakat yang religius, Indonesia adalah negeri yang diberkahi. Maka, tugas kita adalah menjaga negeri ini, bukan malah mencemoohnya dengan menyebutnya sebagai negeri fiksi.

 

*Hentikan Penyebutan Indonesia sebagai Negeri Konoha*

Sebagai umat Islam dan warga negara yang baik, kita harus mencintai negeri ini dengan segenap jiwa dan raga. Penyebutan Indonesia sebagai “Konoha” adalah tindakan yang tidak menghargai perjuangan para pahlawan dan tidak mencerminkan kecintaan terhadap negeri sendiri.

Mari kita bangga menjadi bagian dari Indonesia, negeri yang memiliki sejarah, budaya, dan peradaban yang luar biasa. Hapus istilah Konoha dari alam pikiran kita, dan gantikan dengan rasa bangga dan syukur karena kita telah dianugerahi negeri yang luar biasa ini.

Indonesia adalah Nusantara, negeri merdeka, negeri yang penuh keberkahan. Mari kita jaga, rawat, dan perjuangkan dengan sepenuh hati!

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *